Jembrana - Kegiatan Melasti atau Mekiis merupakan rangkaian kegiatan hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 tahun 2023, yang mana para Desa Adat se kabupaten Jembrana menggelar kegiatannya secara serentak hari ini Minggu (19/3/2023).
Ribuan masyarakat atau pemedek, umat hindu Kabupaten jembrana memenuhi pantai pantai yang menjadi tempat lokasi melasti yang telah di tentukan oleh para Bendesa Adatnya masing masing disepanjang pantai Yehleh pengeragoan sampai pada Pantai Gilimanuk dengan menggunakan pakaian ada persembahyangan.
Dalam rangkaian kegiatan perayaan Hari Raya nyepi tahun saka 1945 pada tahun ini, adalah tahun pertama bagi masyarakat umat hindu dapat merayakannya dengan bebas, setelah dua tahun dengan pembatasan karena Covid 19 dan juga di tahun ini hari raya nyepi bersamaan dengan awal dari bulan suci ramadan atau awal bulan puasa bagi umat muslim.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan Ibadah, Polres Jembrana telah menggelar ratusan personil dilapangan untuk mengamankan kegiatan Melasti pada hari ini yang didukung ratusan kendaraan bermotor dinas.
Dalam wawancara dengan Awak Media, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, S.H., S.I.K., M.I.K. menjelaskan bahwa, menjelang hari raya nyepi untuk pengamanan sudah kita siapkan rangkainnya dari melasti sampai nanti ngembak geni, Jadi kita libatkan seluruh polsek utuk bisa melibatkan bhabinkamtibmas mendampingi kegiatan kegiatan tersebut di beberapa pantai yg ada diwilayah kab jembrana.
"Kami menggelar secara keseluruhan sekitar 450 dibagi dengan berbagai kegiatan jadi tidak semuanya satu hari, jadi mungkin di pengrupukan ada sekitar 200 personil kemudian di kegiatan melasti maupun di ngembak geni, di ngembak geni pada tempat tempat wisata seperti pada tempat tempat pantai yg ada di kabupaten jembrana, " punngkasnya.
"Pada saat pelaksanaan nyepi, kita sudah berkoordinasi dengan FKUB untuk meberikan seruan karena pada saat nyepi berbarengan dengan tarawih pertama, itu sudah disepakati, sudah disampaikan bahwa kegiatan tarawih nanti dirumah masing masing, atau ditempat ibadah terdekat dengan berjalan kaki dan pembatasan penggunaan cahaya dan itu tentunya desa adat sudah pasti akan memaklumi itu, dengan toleransi antar umat beragama yg ada di kabupaten jembrana, " pungkasnya.
"Untuk transportasi, himbauan kepada masyarakat bahwa di Pelabuhan Gilimanuk khususnya, sudah di sampaikan bahwa pada pukul 10.00 WIB atau pulul 11.00 WITA, pelabuhan ketapang sudah tidak akan melakukan penyebrangan lagi menuju ke gilimanuk, tetapi dari gilimanuk tetap akan disediakan 3 kapal untuk mengantisipasi apabila masih ada yg tercecer sampai dengan malam atau subuh pada pukul 03.00 Wita masih ada kapal yg digunakan apabila darurat misalnya untuk peyebrangan ke ketapang." Ungkapnya.
"Kemudian besoknya pada pukul 05.00 Wita/06.00 Wita itu dari ketapang sudah ada kapal yg akan menuju ke gilimanuk, masyarakat dihimbau untuk misalnya akan ke jawa setelah hari raya nyepi dihimbau setelah pukul 06.00 WITA, baru akan tersedia, karena untuk dijalur utama pada pukul 06.00 WITA baru boleh melakukan aktifitas kembali, " jelas orang nomor satu di jajaran Polres Jembrana.
Red.Sw.